Ayat-ayat Al-Quran Yang berkenaan Dengan Pekerjaan

Ayat2 Alquran Tentang Hal2 Yg Berkenaan Dgn Pekerjaan

1. Perintah bekerja :

Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Tawbah /9: 105).

Beramal artinya beraktifitas dalam dan demi hidup dan kehidupan. Karena dalam Islam tidak dikenal pemisahan antara dunia – akhirat, agama – dunia, maka segala aktifitas hidup dan kehidupan merupakan amal yang diperintahkan oleh Islam.
Segala bentuk pekerjaan atau perbuatan bagi seorang muslim dilakukan dengan sadar dan dengan tujuan yang jelas yaitu sebagai bentuk pengabdian kepada Allah semata-mata sebagimna firmanNya : “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKu” (QS Adz-Zaariyaat/ 51 : 56)

2. Orientasi bekerja :
Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari permulaan (QS adh-Dhuha/93 :4).

Akhirat itu berasal dari kata “akhir” artinya kelanjutan proses dari yang awal; sesudah sekarang atau masa depan. Karena masa kehidupan itu berlangsung panjang dan lama, sedangkan kehidupan dimana kita memulai sesuatu itu singkat dan sementara, maka kita lebih mengutamakan kehidupan yang indah dan bernilai lebih baik di masa mendatang.
Oleh karenanya, jika kita menginginkan kebaikan pada masa mendatang, maka kita harus mempersiapkan atau menanam bibit kebaikan pada langkah awalnya, dan terus menerus memupuk dan memelihara kebaikan sebagai proses menuju kebaikan sempurna sebagai buah yang akan dipetik pada saatnya.

3. Melakukan analisa diri, perhitungan terhadap perbuatan masa lalu dan membangun motifasi demi kebaikan masa depan:

Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dipersiapkannya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS Al-Hasyr/ 59:18)

Sebagai makhluk yang berfikir, manusia memiliki kesadaran akan waktu. Masa lalu merupakan pengalaman yang dapat ditimbanya menjadi pelajaran, masa sekarang merupakan kenyataan yang dihadapi yang juga merupakan matarantai serta akibat dari masa lalunya, dan masa depan sebagai harapan baginya.
Ada tiga masa yang pasti akan dijalani yang merupakan hari esok bagi manusia :
• hari-hari sesudah hari ini sepanjang kita masih berkesempatan menghirup udara dan melihat cahaya mentari; kita harus mempersiapkan diri dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten agar segala kebaikan, kemuliaan, dan kemakmuran dapat kita peroleh.
• Hari-hari sesudah kita mati; kita harus memperhatikan tentang kontribusi kita di tengah-tangah masyarakat dengan kebaikan-kebaikan yang telah pernah kita lakukan yang manfaat dan nilainya terus berkesinambungan.
• Hari-hari sesudah kehancuran alam semesta, disini kita tinggal menyerahkan keputusan tentang amal kita kepada Allah, yang pasti Allah tidak akan mendustai janjinya, maha akurat perhitungannya serta tidak akan menzhalimi hamba-hambaNya. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan kebaikan walau senilai zarah akan diperlihatkan bagi mereka (balasan)nya, dan barang siapa yang melakukan suatu perbuatan yang salah walau senilai zarah maka dia pun akan melihat (ganjaran)nya.

4. Menjalin kebersamaan dan hubungan kerjasama atas dasar perbaikan kualitas hidup dan kehidupan:

…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…(QS al-Maidah/ 5 : 2)

Tidak ada manusia yang terlepas sama sekali dari orang lain, karena mereka hidup saling berinteraksi. Oleh karenanya, disadari atau tidak, seseorang pasti memerlukan orang lain dalam hidup dan kehidupannya.
Begitu juga dalam hal profesi atau pekerjaan, satu profesi membutuhkan profesi yang lain. Maka dalam hal ini kebersamaan dan hubungan kerjasama antar profesi/ pekerjaan merupakan suatu keniscayan.
Oleh karena pada fitrahnya manusia itu adalah makhluk sosial, maka jalinan kebersamaan dan hubungan kerjasama pasti diadakan oleh manusia, apa pun latar belakangnya.
Dan paling penting diingat, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Ali ibn Abi Thalib, bahwa “kebaikan yang tidak terorganisir, akan terkalahkan oleh kejahatan yang terorganisir”; kita harus mengadakan koordinasi yang harmonis antara satu profesi dengan profesi lainnya dalam melangkahkan tujuan bersama yaitu kebaikan yang hakiki.

5. Memahami pekerjaan/profesinya :
Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda (QS Al-Lail /92:4).
Janganlah kamu mengatakan apa yang kamu tidak berilmu tentangnya (QS Al-Isra/ 17 : 36).

Mengatakan disini mengandung makna yang luas, antara lain berkata dengan lisan, sikap dan tindak tanduk. Maka dalam menentukan pekerjaan/profesi yang kita pilih hendaklah kita pahami dahulu sebarapa besar potensi yang kita miliki dan peluang yang dapat kita ambil sebelum kita menentukan atau memilih suatu pekerjaan/profesi.

KESIMPULAN :
…Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari azab neraka…(QS AL-Baqarah/ 2: 202)

Dengan bekerja sungguh-sungguh dan senantiasa diiringi doa kepada Allah, kebaikan di dunia berupa kemuliaan, kewibawaan dan kemakmuran akan diperoleh sebagai anugerah kebaikan dariNya. Secara otomatis , kebaikan di akhirat tentu saja akan dianugerahkan Allah bagi orang yang berbuat tepat menurut jalan yang telah ditetapkanNya dan meneladani UtusanNya SAW.

Wallahu a’lam,
wassalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Syufrizal Abu Ikhwan Asy-Syahidi Ast-Syaththary

10 responses to “Ayat-ayat Al-Quran Yang berkenaan Dengan Pekerjaan

  1. apa yang harus disampaikan, kalau melihat seseorang yang kalau bekerja mau nya mengeluh saja dengan pekerjaanya… padahal diawal masuk sdh komitmen…
    terima kasih…

    • Maaf saya baru melihat komentarnya Akhi. Mnrt saya ada bbrp langkah utk menasihatinya, a.l.
      1.Ingatkan janji/komitmennya ktk masuk kerja, syukur jika ada yg tertulis.
      2. Perusahaan tdk akan maju hanya dgn berkeluh-kesah. Tunjukan prestasi/produktivitas agar perus mampu memberikan kesejahteraan yg lbh baik.
      3. Jk tdk ada perubahan, silahkan saja utk mengundurkan diri drpd menjadi “duri” di dlm perusahaan.

    • Benar sekali seharusnya Adz-Zaariyaat/ 51 : 56, Kang Eka, mungkin penulis ada kesalahan mengetik. Syukron katsiron, sungguh cermat bacanya, semoga menjadi amal kebaikan…Aamiin.

  2. apa boleh kita bekerja dgn non muslim,ditempat agama lain. tmpt tsbt membawa nama agamanya. trmksh

    • Assalamu’alaykum saudaraku Pahroni, pertama-tama makasih sdh berkunjung ke SC. Kedua, saya bkn Ustadz ya, kita sm2 sdg terus belajar agama, Menurut saya boleh2 saja hukumnya dalam ber’muamalah dgn org yg tdk seaqidah (non-muslim) sepanjang urusan ‘dunia’ saja dan tdk mengganggu aqidah dan ibadah kita sbg kaum muslimin. Namun apbl ada kesempatan bekerja di perus.org Islam, itu tentu lebih baik. Wallahu’ alam…Salaam!

Tinggalkan komentar