Aduhai kekasih
Merindukanmu sepanjang degupan jantungku
Ketika pagi ketika siang ketika malam
Namun jiwaraga ini terkadang kelu
Tuk melantunkan melodi cintamu yang abadi
Kekasih
Ketika panggilanmu mengumandang lantang
Di keheningan dunia
Pagi hari itu aku lelah sekali
Setelah seharian bergulat dengan anekaragam
Pun disiang hari itu, kekasih
Aku terlalu sibuk dengan tugas gemugas yang memburu
Apalagi di sore hari, ketika panggilanmu tersayup di hingar bingar
Aku terpapar lelah di tengah kota tak bertuan
Dalam kerumunan kejam besibesi berjalan
Padat merayap…
Kekasih
Merindukanmu di setiap tarikan nafasku
Namun tak sanggup melantunkan lagu cintamu
Adakah engkau masih disana menantiku?
Kan kugapai cintamu segera
Semoga masih tersisa secuil ibamu
Jawad Satuju, 17 Mei 2009
(Teringat lakulampah pra pensiun dini)
Kadang untuk khusu’ masih ada aja halangan ya Pak..
Iya memang, pengalaman saya dulu wkt super sibuk jd top executive plus seabrek amanah di kegiatan perasuransian malah banyak lalainya. Alhamdulillah Allah SWT menegurku meski harus melepaskan “kelezatan” dunia yg tidak ada arti apa2 dibanding ridho & maghfiroh-Nya. Insya Allah…amiiin…